Rabu, 11 November 2009

INDONESIA, PERLU PUBLIK FIGUR

KPK dan Polri adalah dua lembaga penegak hukum, yang seharusnya saling bersatu padu dan bergandengan tangan dalam memberantas korupsi. Namun akhir-akhir ini cuaca keharmonisan berubah perseteruan yang akhirnya melahirkan suatu ungkapan yang fenominal dan sangat menghebohkan CICAk vs BUAYA.

Entah siapa yang harus disalahkan, Namun yang pasti jika perseteruan ini tak kunjung usai maka yang menjadi korban utamanya adalah rakyat. kemungkinan prediksi yang paling buruk yang akan diterima pemerintah, semakin hilangnya wibawa pemerintah di mata publik.

Untuk itu, dibutuhkan munculnya seseorang yang bisa menjadi publik figur seperti halnya Kiai menjadi publik figur bagi santri-santrinya

4 komentar:

Ratna Munawarah mengatakan...

terlepas dari ungkapan ungkapan yang kini sedang IN di Masyarakat sekarang, memang kita tidak boleh saling tunjuk hidung untuk dipersalahkan. Tapi yang kan kita rasakan adalah akibat dari serangkaian peristiwa - peristiwa tersebut. Saya berpikiran mekanisme hukum kita harus diluruskan ( saya awam tentang hal ini) sesuai dengan kapasitas proporsional dan propesi. Figur itu dapat datang dari mana saja apa dari lingkungan Pesanten atau kalangan Pejabat atau malah dari orang yang sangat peduli akan bangsa dengan hati bersih

uswatun hasanah anas mengatakan...

terlepas dari keinginan diatas, terlepas dari kasus yang ada, terlepas dari peristiwa yang melanda negeri ini..
apakah masih ada figur itu????
bukankah Indonesia kehilangan figur???

moh. ghufron cholid mengatakan...

Tanggapan untuk saudari uswatun hasanah, untuk itu dibutuhkan publik figur semisal Kiai menjadi Publik figur untuk para santri

moh. ghufron cholid mengatakan...

Tanggapan untuk mbak Ratna, saya setuju dengan pendapat mbak, untuk itu saya mengusulkan sudah saatnya pendidikan di Indonesia bercermin pada pendidikan pesantren, yang menjadikan Kiai (Pengasuh/Pemimpin) publik figur bagi para santri (masyarakat)