Sabtu, 26 Desember 2009

PERSAHABATAN YANG TAK TERAGENDAKAN

Teruntuk sahabat baruku Nina

Nina
Kutemukan kau dalam buku kehidupan
Halaman persahabatan
Lembar duapuluh tujuh november
Setelah matahari lahir dari rahim fajar
Lalu
Kuabadikan senyummu
Dalam puisiku
Lantas
Kukabarkan padamu
Kemudian
Kuberdoa
Semoga Tuhan
Meridloi persahabatan
Yang tak pernah kita agendakan

Al-Amien, 2009


Al-Amien, 2009

Selasa, 22 Desember 2009

MEMASUKI DAPUR HIDUPMU

Teruntuk sahabat karibku Bintang

Memasuki dapur hidupmu
Kudengarkan lagu cinta masakan indonesia mengalun merdu
Meski tapak kakimu
Hanya kutemukan di ruwais abudabi

Al-Amien, 2009

TAMASYA

Teruntuk sahabat karibku Risma Hutabarat

Bertamasya pagi
Menikmati lukisan hatimu
Semua mata kau ajak bercanda
Lalu membaca tanda
Dalam tiap cerita
Yang telah kau urai dengan penuh makna

Al-Amien, 2009

KITA SELALU DEKAT DALAM DOA

Teruntuk sahabat karibku Umi Rina

Umi Rina
Apalah arti mata kita tak pernah saling bercerita
Jika kita selalu dekat dalam doa

Al-Amien, 2009

MEMBACA BILIK HATI

Teruntuk sahabat karibku Fitri Alifah

Fitri Alifah
Membaca bilik hatimu
Badai dan sepoi
Saling berpuisi
Riak dan ombak
Saling mengabadikan jejak
Tak hanya itu
Kutemukan lukisan syukurmu
Kau pahatkan di dinding waktu
Buat sahabat-sahabatmu
Yang telah berkenan berbagi rindu dan ilmu

Al-Amien, 2009

Rabu, 16 Desember 2009

TENTANGMU

Teruntuk sahabat karibku Amri Evianti

Amri Evianti
Kau biarkan dinding dan jendela
Menatapmu penuh curiga
Lalu
Kau menjelma angin berdesir
Tak memandang senja dan fajar
Sekedar mengabari semua mata
Kau bebas berkarya
Kau bebas menafsirkan seluruh langkah
Tanpa harus hilang arah
Perlahan tinta kebosanan
Mengisi lembaran kehidupanmu
Namun segera kau bakar dengan api semangat
Inilah kau yang kukenal
Lewat arsip sejarah yang kau tulis sendiri
Di lembar perkenalan


Al-Amien, 17 Desember 2009

Selasa, 15 Desember 2009

PUISI UNTUK GURUKU

Teruntuk guruku Ust. Sirojuddin

Guru
Dalam paragraf hidupmu
Kusaksikan langit dan bumi berjabat tangan
Mengantarkanmu dengan doa
Hingga tiba di kamar pengantin
Kau mewisuda
Perempuan dunia menjadi bidadari surga

Guru
Purnama di keningmu
Telah mengajariku
Betapa indah jalan hidupmu
Setelah melanjutkan risalah nabi

Al-Amien, 16 Desember 2009

Senin, 14 Desember 2009

BAGI YANG NGAKU ILMUAN, BUKTIKAN DONG

Tenggat: 31 Desember 2009

Dalam rangka pelaksanaan program Public Awareness BPK RI, BPK akan memberikan penghargaan terhadap para insan jurnalis dan pelajar dalam dua kategori lomba, yakni Lomba Karya Tulis Jurnalistik 2009 dan Lomba Karya Tulis Ilmiah untuk pelajar dan mahasiswa.


LOMBA KARYA TULIS JURNALISTIK

Penghargaan akan diberikan pada tiga kategori

* Pemberitaan (softnews atau in depth reporting atau features)
* Editorial
* Artikel Opini

Kriteria Penilaian

* Objektivitas dan keberimbangan
* Kedalaman dan kelengkapan
* Akurasi
* Cara penyampaian

Syarat dan Ketentuan Pengiriman

* Karya dikirimkan dalam amplop coklat dengan bagian kiri atas bertuliskan "LOMBA KARYA TULIS JURNALISTIK" , beserta kategori : "softnews/Feature" atau "editorial"
* Ditujukan kepada: BIRO HUMAS DAN LUAR NEGERI BPK, Gedung Baru Lt. 5, Jl Gatot Subroto No 31 Jakarta 10210 (paling lambat 31 Desember 2009)
* Di dalam amplop, peserta harap melampirkan foto kopi KTP (1 copy), kartu Pers (1 copy) dan copy guntingan artikel sebagai bukti artikel tersebut telah dimuat di media massa (1 copy)
* Karya yang dikirimkan harus pernah dimuat di media cetak dalam periode Januari 2009-Desember 2009
* Nama Pemenang akan diumumkan pada perayaan ulang tahun BPK RI ke 63 pada bulan Januari 2010

Hadiah

Editorial

* Juara 1 : Rp. 7.500.000
* Juara 2 : Rp. 5.000.000
* Juara 3 : Rp. 3.500.000
* Juara Harapan 1 : Rp. 2.500.000
* Juara Harapan 2 : Rp. 1.500.000

Pemberitaan

* Juara 1 : Rp. 5.000.000 & 1 laptop
* Juara 2 : Rp. 3.500.000 & 1 kamera
* Juara 3 : Rp. 2.500.000 & 1 tape recorder
* Juara Harapan1-3 : Rp. 1.500.000

Artikel Opini

* Juara 1 : Rp. 5.000.000
* Juara 2 : Rp. 3.500.000
* Juara 3 : Rp. 2.500.000
* Juara Harapan 1-3 : Rp. 1.500.000

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

Tema
"Peran BPK Dalam Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara"

Peserta

* Peserta adalah SMU/sederajat dan Mahasiswa

Karya Tulis Ilmiah

* Topik/judul dapat ditentukan sendiri namun tema harus sesuai dengan tema lomba
* Font : Times New Roman, 12 pt.
* Spasi 1,5
* Ukuran kertas A4
* Jumlah halaman : minimal 15 dan maksimal 35 halaman tidak termasuk halaman judul dan lampiran
* Batas pengetikan: samping kiri 4 cm, samping kanan 3 cm, batas atas dan bawah masing-masing 3 cm
* Penulis menjamin bahwa karya tulis ilmiah merupakan karya sendiri (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan
* Panitia diberikan hak dan wewenang untuk mempublikasikan setiap karya tulis ilmiah peserta lomba dengan tetap mencantumkan nama penulisnya.

Kriteria penilaian

* Bahasa Indonesia yang baik dan benar
* Ketajaman Analisis
* Logika dan sistematika
* Orisinalitas

Syarat dan Ketentuan Pengiriman

* Karya dikirimkan dalam amplop coklat dengan bagian kiri atas bertuliskan "LOMBA KARYA TULIS ILMIAH"
* Karya dikirimkan 4 rangkap (copy)
* Ditujukan kepada: BIRO HUMAS DAN LUAR NEGERI BPK, Gedung Baru Lt. 5, Jl Gatot Subroto No 31 Jakarta 10210 (paling lambat 31 Desember 2009)
* Di dalam amplop, peserta harap melampirkan foto kopi kartu pelajar/kartu tanda mahasiswa (1 copy) dan surat pernyataan orisinalitas.
* Peserta melampirkan biodata lengkap dan nomor yang dapat dihubungi.
* Nama Pemenang akan diumumkan pada perayaan ulang tahun BPK RI ke 63 pada bulan Januari 2010

Hadiah

Kategori Mahasiswa

* Juara 1 : Rp. 4.000.000
* Juara 2 : Rp. 3.000.000
* Juara 3 : Rp. 2.500.000

Kategori Pelajar SMU dan sederajat

* Juara 1 : Rp. 3.000.000
* Juara 2 : Rp. 2.000.000
* Juara 3 Rp. 1.500.000

Sumber: Laman resmi BPK dan blog Info Lomba tahun 2009.

BUAT YANG HOBI NGERESENSI BUKU, IKUTAN LOMBA INI YA

Lomba Resensi Buku “Api Sejarah” - Penerbit Salamadani

Tenggat: 31 Desember 2009

Uji kemampuan baca dan menulis Anda dengan membaca kemudian menuangkannya dalam karya tulis berupa resensi buku.

Share
Temans, mari ikuti Infolomba di Twitter atau Infolomba di Plurk. Tetap semangat!

Info Lomba on Facebook

KETENTUAN

* Buku yang diresensi berjudul “Api Sejarah” karya Ahmad Mansyur Suryanegara (diterbitkan Salamadani).
* Resensi yang dikirim adalah hasil karya sendiri. Bukan saduran, jiplakan atau plagiat.
* Panjang resensi minimal dua halaman A-4, ketik 1,5 spasi, font times new roman 12, dan semua marjin 3 cm.
* Resensi yang dilombakan telah dimuat dalam media cetak (mulai 17 September sampai 31 Desember 2009).
* Naskah resensi dikirim melalui pos/biro kirim dengan mencantumkan “LOMBA RESENSI BUKU SALAMADANI” di pojok kiri atas amplop ke: PT.Salamadani Pustaka Semesta, Jalan Pasirwangi No.1 (Pasirluyu) Soekarno Hatta Bandung 40254.
* Sertakan biodata lengkap dan fotokopi identitas diri (KTP, SIM, atau KTM).
* Lomba resensi ini terbuka untuk umum dan berakhir pada 31 Desember 2009.
* Pengumuman pemenang Januari 2010.

HADIAH BAGI PEMENANG LOMBA

* Juara 1 : uang tunai Rp 750.000 dan paket buku dari Salamadani senilai Rp 250.000.
* Juara 2 : uang tunai Rp 500.000 dan paket buku dari Salamadani senilai Rp 250.000.
* Juara 3 : uang tunai Rp 250.000 dan paket buku dari Salamadani senilai Rp 200.000.

www.penerbit-salamadani.com

Sumber http://infolomba.blogsome.com/2009/12/11/p529/

ANDA MERASA ARSITEKTUR, BUKTIKAN KREASI ANDA DENGAN MENGIKUTI LOMBA INI

Sayembara Desain Rumah 2009 “Mengolah Wajah Rumah”


Tenggat: 31 Desember 2009

Buat mahasiswa S1 jurusan Arsitektur yang masih terdaftar sebagai mahasiswa sampai Desember 2009, ada lomba desain rumah. Diselenggarakan oleh Tablodi RUMAH.

Share
Temans, mari ikuti Infolomba di Twitter atau Infolomba di Plurk. Tetap semangat!

Info Lomba on Facebook

LATAR BELAKANG

Saat ini hunian yang banyak dipasarkan adalah yang berada di dalam sebuah perumahan. Rumah-rumah yang sudah jadi dibuat berderet dengan model yang seragam. Tak perlu repot-repot memikirkan tata ruang dan desain rumah, calon penghuni cukup memboyong perabot dan langsung tinggal di rumah itu. Ini memang sangat praktis dalam pembangunan dan harga rumah pun dapat ditekan sehingga lebih terjangkau.

Namun, di sisi pemilik rumah, kadang muncul rasa kurang puas akibat rumahnya punya desain yang sama persis dengan para tetangga. Renovasi merupakan salah satu jalan keluarnya. Dan bagi rumah yang terletak di perumahan, tampak depan merupakan bagian yang paling potensial untuk diolah. Kanan dan kiri bangunan saling menempel dengan bangunan lainnya. Taman di belakang pun hanya bisa dinikmati dari dalam rumah. Tampak depan yang digubah dengan desain tersendiri menjadi identitas sang pemilik rumah sekaligus kebanggaannya.

Sebagai bagian yang paling terpapar, desain dari tampak depan sebuah rumah bukan sekadar mempercantik tampilan rumah, tetapi juga berfungsi sebagai pelindung rumah dari kondisi lingkungan sekitar yang kurang menguntungkan. Desain wajah rumah yang efektif adalah yang juga memperhatikan potensi alam sekitarnya. Bagaimana sebuah desain tampak depan rumah dapat mengurangi panas matahari, debu, polusi suara, namun sekaligus juga mendatangkan cahaya dan udara alami bagi rumah. Di sinilah pengolahan material memegang peranan penting.

Desain tampak muka yang indah sekaligus fungsional inilah yang diharapkan akan digali melalui Sayembara Desain Rumah 2009. Berbagai gagasan yang kreatif, fungsional, serta pengolahaan material bangunan secara inovatif semoga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dan masyarakat luas.

SYARAT DAN KETENTUAN

* Peserta adalah mahasiswa S1 jurusan Arsitektur yang masih terdaftar sebagai mahasiswa sampai Desember 2009.
* Peserta sayembara adalah perorangan (bukan kelompok atau tim).
* Gagasan desain adalah karya asli peserta dan belum pernah dipublikasikan dan diikutsertakan dalam lomba apapun.
* Karya yang masuk tidak akan dikembalikan dan penyelenggara berhak mempublikasikan karya tersebut.

PERMASALAHAN

Duduk bersantai di teras. Itulah dambaan Dino (35 th) dan Anita (34 th) dalam mengisi waktu luangnya di sore hari. Pasangan ini pun sudah dikaruniai seorang putra, Raka (3 th), yang sangat aktif. Raka senang berlari-lari di halaman dan bermain bola. Bahkan ia bisa bersepeda kian ke mari di carport, saat sebuah mobil dan sebuah motor yang dimiliki keluarga ini sedang tidak parkir di dalamnya. Tingkah bocah yang lincah ini menjadi hiburan tersendiri bagi Dino dan Anita. Kegiatan santai sore, apalagi sambil memandangi sang buyung bermain, pasti menjadi lebih berarti.

Makna teras tak berhenti di situ saja bagi keluarga muda ini. Ruang tamu seolah pindah ke teras, karena untuk urusan yang formal, teras ideal menjadi area penerima tamu. Bagi kerabat dan teman dekat, teras tetap menjadi tempat yang nyaman untuk berbincang. Jalan di perumahan yang luas, serta taman terawat menajdi pemandangan saat duduk di muka rumah.

Sayangnya, itu belum dapat dilakukan di rumah mereka yang sekarang ini. Rumah mereka kebetulan menghadap barat, di mana matahari justru bersinar dengan kerasnya saat sore. Panas dan silau senantiasa mengganggu. Padahal Karena itulah, keluarga muda ini ingin merenovasi tampak depan rumahnya agar kegiatan-kegiatan di atas dapat dilakukan dengan nyaman.

Tak hanya itu, mereka pun ingin agar wajah baru rumah mereka dapat membantu penghematan energi yang sudah giat dilakukan pasangan ini beberapa tahun yang lalu. Penerangan alami dan mengalirnya udara segar ke dalam rumah mutlak disyaratkan saat ada perubahan apa pun pada rumah ini. Yang tak kalah penting, sebagai pasangan yang berprofesi sebagai pekerja seni, Dino dan Anita ingin agar lewat tampilan muka rumahnya tampil beda dari rumah-rumah lainnya.

DATA TAPAK

1. Lokasi di Cluster La Guardia, Perumahan Permata Puri Media, Puri Kembangan, Jakarta Barat.
2. Lokasi tapak terletak di perumahan, di mana bentuk dan ukuran rumah seragam, baik di depan, kanan, kiri, dan belakang tapak.

3. Ukuran lahan 7,00 m x 18,00 m.
4. Lebar jalan depan 7 m

5. Tinggi bangunan dan tinggi bangunan sekitar 12 m (2 lantai, dari permukaan tanah ke puncak atap).

6. Garis Sempadan Bangunan = 4 m.

7. Koefisien Dasar Bangunan = 50

8. Rumah menghadap ke arah Barat.

9. Suhu rata-rata bulanan

a. Suhu rata-rata = 27 ° C.
b. Suhu maksimum = 34 ° C.
c. Suhu minimum = 24 ° C.

10. Kelembaban rata-rata bulanan

a. Trimester 1 = 82%.
b. Trimester 2 = 79%.
c. Trimester 3 = 73%.
d. Trimester 4 = 76%.

11. Kecepatan angin bulanan = 3 Knot.

12. Spesifikasi bangunan asli

a. Pondasi: batu kali dan beton bertulang

b. Dinding: batu bata press, diplester dan diaci

c. Finishing: cat

d. Atap: rangka baja ringan

e. Kusen: aluminiu/kayu kamper

f. Pintu utama: kayu kamper solid

g. Plafon: gipsum

h. Carport: rabat beton

Foto-foto dari site, dapat ditemukan di halaman Foto Lokasi Tapak.

ASPEK PENILAIAN

* Inovasi desain, dengan tetap mempertimbangkan estetika dan memberikan solusi terhadap kondisi yang ada, mencakup: peranan desain muka dalam menciptakan kenyamanan ruang-ruang dalam pengolahan material bangunan yang tersedia
* Kesesuaian desain bangunan dengan lingkungan sekitar, termasuk lingkungan alam (iklim, cuaca) dan kondisi sosial budaya masyarakat.
* Presentasi hasil karya di hadapan juri (khusus untuk finalis).

PENDAFTARAN

* Pendaftaran hanya melalui e-mail sayembara@tabloidrumah.com dengan menyertakan nama, universitas, Nomor Induk Mahasiswa (NIM), telepon/handphone, alamat lengkap dan e-mail.
* Pendaftaran ini tidak dipungut biaya (gratis).

PENYAJIAN

1. Karya disimpan dalam bentuk CD, yang berisi:

* File identitas diri dalam format TXT yang meliputi nama lengkap, salinan kartu mahasiswa, salinan KTP, alamat lengkap, dan nomor telepon/handphone, dan alamat e-mail.
* Penyajian karya berupa satu halaman file PDF, berukuran A1 (594 mm x 841 mm), berformat landscape/horizontal, berukuran maksimal 1 MB, yang memuat:
* Konsep desain maksimal 200 kata yang ditulis dalam font Arial ukuran 14 dan ukuran 24 khusus untuk judul.
* Rencana tapak (skala 1:100)
* Tampak depan (skala 1:50)
* Detail desain inovatif yang diunggulkan (skala 1:20 dan perspektif)
* Perspektif eksterior dan massa bangunan
* Perspektif interior yang berbatasan dengan tampak depan
* File asli setiap gambar yang disimpan dalam folder tersendiri. Setiap gambar disimpan dalam format JPG, berukuran A4 (210 mm x 297 mm), resolusi 300 dpi.

2. Halaman penyajian karya dicetak ke dalam 1 (satu) lembar kertas berukuran A3 (297 mm x 420 mm), yang ditempel di atas karton kaku.

3. Data peserta TIDAK dicantumkan ke dalam format PDF.

4. CD dimasukkan ke dalam amplop tertutup dan dikirim ke:

Sdri. Dian Evitani (Sekretariat Redaksi Tabloid RUMAH)

Jl. Raya Panjang No. 8A

Unit 1, Lt. 2

Kebon Jeruk, Jakarta 11530

Telp: (021) 5330150, 5330170

Ext. 33810, 33811, 33812

PENYERAHAN DOKUMEN

Dokumen harus sampai ke alamat redaksi paling lambat tanggal 31 Desember 2009 (cap pos).

JURI

* Sukendro Sukendar (arsitek)
* Fransisca Wungu (redaksi Tabloid RUMAH)

MEKANISME PENJURIAN

* Penjurian dilakukan dalam beberapa tahap:
* Pemilihan 20 nomine
* Pemilihan 5 finalis
* Presentasi 5 finalis di hadapan juri untuk menentukan pemenang
* Karya-karya nomine, finalis, dan pemenang akan diumumkan di Tabloid RUMAH.
* Pemenang Karya Favorit Pembaca dipilih dari 20 nomine melalui sms yang dikirim oleh pembaca Tabloid RUMAH.

HADIAH DAN PENGHARGAAN

* Pemenang I, akan mendapatkan uang sebesar Rp 10 juta, plakat, dan piagam
* Pemenang II, akan mendapatkan uang sebesar Rp 7,5 juta, plakat, dan piagam
* Pemenang III, akan mendapatkan uang sebesar Rp 5 juta, plakat, dan piagam
* Dua pemenang harapan masing-masing akan mendapatkan uang sebesar Rp 2,5 juta, plakat, dan piagam
* Pemenang Favorit Pembaca, akan mendapatkan uang sebesar Rp 2 juta

Sumber http://infolomba.blogsome.com/2009/12/08/p526/

Sabtu, 12 Desember 2009

SEBAIT DOA

Teruntuk sahabat karibku Yugata

Sebait doa
Kutulis dalam lembar mimpimu
Lalu kuambil diam-diam
Kukirimkan diam-diam
Hingga malam-malammu pun tak mampu merekam
Gerak dan bisikku

Kini
Sebait doa ini
Kuweselkan pada Ilahi
Berharap esok hari kau dapatkan yang kau cari
Lalu menanam pohon rupiah di taman hidupmu
Kelak kau warisan pada kuncup bunga
Hadiah amalmu sebelum berselimut abu

DALAM SADAR

Teruntuk sahabat karibku Dhana

Dhana
Dalam sadar akhirnya kau mengejar
Lalu memilih menjadi fajar
Dengan harapan mampu melahirkan sinar
Sekedar menebus sesal yang tak lagi samar

Madura, 12 Desember 2009

Kamis, 10 Desember 2009

AKHIRNYA KAU MEMILIH SUNYI

Teruntuk sahabat karibku Ira Rachmawati

Akhirnya kau memilih sunyi
Setelah dinding dan beranda depan rumahmu tak lagi mengerti
Tentang kerinduang persahabatan
Tentang risalah kesepian
Yang pernah kau susun
Dalam musium waktu pengertian
Yang telah kau berikan
Kepada rumput dan cemara
Yang hidup dipekarangan hidupmu

Akhirnya kau memilih sunyi
Lalu kuberi kau gelar pengelana sunyi

Madura, 11 Desember 2009

MASIH ADA SETIA

Teruntuk sahabat karibku Missy_Butterfly

Masih ada setia
Dalam badai kata
Yang kau kirimkan pada purnama

Masih ada setia
Dalam ruang tunggu
Yang kian mencumbu

Madura, 11 Desember 2009

UNTUK SELURUH PEMBACA BLOG

Rublik puisi untuk sahabatku, berisi tentang perjalananku, kesan-kesanku terhadap orang-orang yang telah menjadi sahabat-sahabatku dalam blog ini. Semoga puisi-puisi yang telah saya buat berkenan bagi mereka.
Akhirnya hanya kepada Allah saya haturkan terimakasih atas segala anugerah yang telah diberikan. Akhirnya kepada seluruh sahabat dan pembaca blog ini, saya hadiahkan puisi ini. Akhirnya kepada bangsa Indonesia dan seluruh dunia saya hadiahkan puisi-puisi ini sebagai sumbangsih saya di dunia sastra.

Rabu, 09 Desember 2009

PUISI UNTUK PRITA

Prita
Lantaran ketabahanmu
Nusantara memetikkan daun-daun rupiah
Dan bocah-bocah menunda mimpinya
Sekedar menyaksikan bunga-bunga senyumnmu
Bermekaran di bibirmu

Prita
Lantaran ketabahanmu
Nusantara membuka pintu
Mempersilahkanmu singgah
Sekedar melepas lelah
Seraya menunggu keadilan bertamu
Lalu menyapamu dengan penuh rindu

mADURA, 09 dESEMBER 2009

PELAJARAN MEMBACA

Membaca gerakmu
Aku teringat air terjun

Membaca wajahmu
Aku teringat purnama di kesunyian

Membaca hatimu
Aku tak mampu
Aku tak menemukan tanda
Sebab terhijab segala rahasia

Membaca nisanmu
Aku teringat senja
Tempat matahari merebahkan sinarnya

Al-Amien, 09 Desember 2009

Senin, 07 Desember 2009

KEMERLAP BINTANG DI LANGIT-LANGIT HIDUPMU

Kemerlap bintang di langit-langit hidupmu
Telah meraibkan jejakmu
Dalam kalbuku

Kemerlap bintang di langitlangit hidupmu
Telah menjelma dinding
Dalam pandang

Kemerlap bintang di langit-langit hidupmu
Telah menyelimuti bumi mimpi
Yang pernah kita deklarasikan bersama
Saat waktu mendendang lagu
Kenangan kebersamaan

Al-Amien, 07 Desember 2009

KONSEP JODOH DALAM KCB

Menonton film Ketika Cinta Bertasbih 2, kita diajak untuk belajar tentang konsep jodoh. Betapa jodoh itu sangat misterius dan sangat menakjubkan.

Pertemuan Azzam dan Anna di Indonesia berlangsung secara alamiah. Tiba-tiba dan tanpa direncanakan.

Keduanya berada dalam ketakjuban namun di tengah ketakjuban tersebut keduanya diajak untuk saling menelan lidah, karena Anna dan Azzam bertemu setelah Anna dikhitbah Furqon dan dalam suasana mendekati akad nikah.

Lalu beberapa waktu kemudian Anna dan Furqon menikah disaksikan oleh Azzam namun lagi-lagi, konsep jodoh menampakkkan keunikannya.

Furqon dan Anna bercerai karena ada permasalahan yaitu Furqon mengabarkan Anna bahwa dia telah terkena HIV dan Anna pun minta cerai sedang di sisi lain Azzam berada dalam puncak pencarian jodoh yang tak kunjung didapatnya.

Berselang beberapa waktu kemudian, Azzam datang ke kediaman Kiai Lutfi guna meminta tolong Kiai Lutfi mencarikan jodoh untuknya.

Akhirnya dengan kepandaian Kiai Lutfi bercerita dan keyakinan penuh Azzam kepada Kiai lutfi terbukalah tabir jodoh yang selama ini menjadi misterius bagi Azzam dan Anna.

Azzam dan Anna pun menikah disaksikan oleh berjuta mata yang penuh ketakjuban. Akhir kata impian Azzam untuk menikahi Anna dan Anna memiliki Azzam yang dikenalnya sebagai Abdullah pun menjadi nyata.

Al-Amien, 07 Desember 2009

Minggu, 06 Desember 2009

KALIGRAFI CINTA

Teruntuk sahabat karibku Zulfikar Ali

Dunia mulai melirikmu
Mengabadikan namamu
Pada dinding waktu
Lantaran kaligrafi cintamu
Melukis kapal ma'rifatullah
Berlayar penuh pesona
sepanjang samudera asmaul husna

Al-Amien, 07 Desember 2009

KAU DAN TANAH SAKERA

Teruntuk sahabat karibku Fataroni Shara

Tanah sakera
Telah mengajarimu
Cinta membaca
Cinta menulis cerita
Hingga akhirnya
Kau cipta dunia sendiri
Lalu kau tentukan takdir
Pada tiap pemeran pilihanmu
Lantas kusaksikan mereka semisal air terjun
Mengalir penuh keyakinan
Tanpa pernah menggugatmu

Al-Amien, 07 Desember 2009

Sabtu, 05 Desember 2009

NAMUN KAU SETENANG TELAGA

Teruntuk sahabat karibku FA

Katamu setajam pisau
Mengiris buah ilmu

Matamu segemerlap purnama
Menebar bias cahaya

Saat semua mata terpesona
Namun kau setenang telaga

Al-Amien, 5 Desember 2009

RUANG UJIAN

Dinding dan jendela
Saling bercerita
Tentang pemburu kata
Bersenjata peluh, airmata dan doa
Ada pula bersenapan dusta
Demi kata bahagia

Madura, 5 Desember 2009

Senin, 30 November 2009

PERJUANGAN

Segala yang ada membutuhkan usaha dan doa. Hari ini adalah hari yang menegangkan bagi diri saya, sebab hari ini adalah akhir penyetoran naskah lomba menulis puisi, yang diadakan di flpsumenep@yahoo.co.id. Betapa tidak, saya sudah berusaha mencari ketas A4 yang ditentukan panitia ternyata tidak ada di sekitar pondok. Teman-teman saya banyak yang sudah mengirimkan naskahnya sementara saya masih belum. Saya masih punya tugas mengajar dan ini harus saya utamakan. Saya yakin jika Allah mengizinkan saya untuk mengikuti lomba tersebut, pasti saya akan menemukan jalan termudah dalam mengirimkan. Alhamdulillah setelah mengajar, mengerjakan shalat dhuhur saya bisa mengirimkan naskah puisi saya ke panitia lomba.
Semoga puisi-puisi tersebut bermanfaat dan dapat menambah wahana sastra indonesia. Dan untuk panitia lomba saya haturkan terimakasih atas lombanya, semoga acara sukses dan berjalan lancar serta mendapat ridlo Tuhan

Kamis, 26 November 2009

PINTU

ketika tubuh kaku sepanjang ranjang
hanya ada dua pintu menghadang
pintu selalu meminta sujud panjang
pintu selalu mengajak menjadi asing
perlahan
hanya yang beriman semakin mengenal Tuhan
hanya yang beriman yang tak asing bagi dirinya sendiri
mulai fajar hingga senja menepi
mulai tubuh kaki hingga melangkah lagi

Al-Amien,25 November 2009

Selasa, 24 November 2009

KECANGGIHAN TEKNOLOGI MAMPU MELAHIRKAN TUHAN BARU (Telaah Kritis Yang Harus Kita Renungkan Bersama)

Di sadari atau tidak,kecanggihan teknologi mampu malahirkan Tuhan baru. Kegelisahan baru. Para peramal baru, yang mampu mengguncang ketenangan lautan iman.
Akhir-akhir ini merebak isu yang mencemaskan kita semua. Dengan adanya anggapan bahwa di tahun 2012 akan terjadi kiamat, ada pula yang menyatakan akan terjadi gempa. Anggapan-anggapan ini lahir, setelah mereka membaca gejala alam sesuai dengan bidang ilmu yang telah mereka kuasai.
Mungkin secara ilmiah anggapan-anggapan semacam ini biasa-biasa saja namun jika kita mengingat bahwa diri kita adalah manusia. Manusia yang memiliki Tuhan, alangkah naifnya jika pernyataan tersebut tidak kita dahului dengan Insya Allah dan diakhiri dengan bacaan Naudzu billahi min dzalik.
Padahal, kalau Tuhan mau, detik ini pula kiamat akan datang. Tanpa mengetuk pintu rumah dan tanpa memberi kabar terlebih dahulu.
Karena kiamat/gempa itu adalah rahasia Allah, maka Allahlah yang berhak melakukan fi'lu mumkinin/tarkuhu....
Mudah-mudahan tulisan singkat ini, bisa mengetuk pintu hati saya pribadi dan anda sekalian agar senantiasa tetap teguh di jalanNya. Agar kita tidak terjebak dalam kecanggihan teknologi yang pada akhirnya mampu melahirkan Tuhan baru bagi diri kita dalam beraneka ragam rupa.

Madura, 24 November 2009

MAKNA PERBEDAAN

Perbedaan bukan musibah
Melainkan anugrah

Perbedaan bukan petaka
Melainkan cinta

Perbedaan bukan siapa-siapa
Melainkan kita
Saling menyempurna

Senin, 23 November 2009

BUAT MAHASISWA YANG INGIN BERPUISI, IKUTAN LOMBA YUK

LOMBA CIPTA PUISI RELIGIUS
TINGKAT MAHASISWA SE-INDONESIA

DISELENGGARAKAN OLEH DEWAN EKSKUTIF MAHASISWA (DEMA)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PURWOKERTO


* TEMA
"Puisi Religius"


* KETENTUAN UMUM
1. Melampirkan copy Kartu Mahasiswa yang masih berlaku;
2. Puisi diketik dengan hurup time new roman size 12, di antara baris spasi 1, di antara bait spasi direnggangkan ;
3. Puisi yang diikutkan lomba adalah karya yang belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun;
4. Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 5 judul puisi dari karya terbaiknya;
5. Melampirkan biografi singkat maksimal 1 halaman;
6. Semua hal tersebut diemailkan ke obsesipress@gmail.com ;
7. Batas terakhir penerimaan naskah 14 Desember 2009.


* PENGUMUMAN NOMINATOR DAN PEMENANG PUISI
1 Januari 2010


* HADIAH
1. Bagi puisi nominator dan puisi pemenang akan dibukukan eksklusif oleh Penerbit OBSESI Press: 3 judul puisi pemenang, dan puisi-puisi nominator;
2. Bagi Juara ke-1 mendapatkan uang Rp 1.000.000; Juara ke-2 Rp.750.000; Juara ke-3 Rp 500.000 ;
3. Baik nominator maupun pemenang diberi hak mendapatkan buku bunga rampai puisi tersebut 2 eksemplar, dan masing-masing akan mendapatkan Piagam Penghargaan ;
4. Baik hadiah maupun buku puisi tersebut hanya akan diberikan jika yang bersangkutan hadir pada acara "Peluncuran dan Diskusi Buku Puisi Pemenang Lomba Nasional" pada Senin 8 Februari 2010 ;
5. Jika yang bersangkutan berhalangan hadir, maka disilahkan menghubungi Panitia (Presiden DEMA - Saudara HERI KURNIAWAN 085 227 4505 32), dan buku puisi akan dikirim jika sudah mengirim ongkos pengganti biaya kirim.


* DEWAN JURI

*** Evi Idawati (Novelis TERATAK, Cerpenis MAHAR, Penyair NAMAKU SUNYI, Aktris);
*** Abdul Wachid B.S., S.S., M.Hum. (Penulis Buku: GANDRUNG CINTA, Tafsir terhadap Puisi Sufi K.H. Ahmad Mustofa Bisri);
*** Heru Kurniawan, S.Pd., M.A. (Penulis Buku: MISTISISME CAHAYA);
*** Kuswaidi Syafi'ie, M.Ag. (Penyair TARIAN MABUK ALLAH, Cerpenis MEMANJAT BUKIT CAHAYA, Esais, Editor Ahli Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta).

KAU TELAH MENJADI PUISI

Teruntuk Alm. Wan Anwar

sebelum matahari mengintip bumi
kau telah menjadi puisi
jalan menuju Ilahi
teruntuk pertiwi

Al-Amien, 24 November 2009


*Puisi ini kubuat khusus mengiringi alm. Wan Anwar yang telah banyak berjasa kepada pertiwi indonesia. puisi ini aku buat sehari setelah beliau wafat. Semoga beliau mendapat tempat yang dekat di sisi Tuhan Amien.

BUAT PARA CERPENIS CEWEK, YANG PUNYA NYALI

Lomba Menulis Cerpen KaWanku

Persyaratan:

1. Tema cerpen: Bebas.
2. Panjang cerpen: Panjang naskah maksimal 9100 karakter termasuk spasi, atau 1400 kata dengan double line spacing. Ini sekitar 6-8 halaman kuarto.
3. Syarat peserta: Perempuan yang pada bulan Desember 2009, usianya tdak lebih dari 19 tahun. wajib melampirkan fotokopi kartu pelajar/KTP/SIM/kartu keluarga/akte kelahiran.
4. Cerpen paling lambat diterima di meja panitia tanggal 10 Desember 2009. (boleh mengirimkan lebih dari satu cerpen.)
5. Naskah yang dikirim merupakan karya asli dan belum pernah dipublikasikan!
Karya boleh diserahkan langsung atau dikirim melalui:

Pos ke Panitia Lomba Cerpen kaWanku, Graha Mandiri Lt. 14, Jalan Imam Bonjol No. 61 Jakarta Pusat 10310.
Tuliskan LOMBA CERPEN di sudut kiri atas amplop dan lampirkan form di bawah ini.
atau…

Email ke cerpenkawanku@gmail.com dengan subject LOMBA CERPEN. Untuk pengiriman melalui email, harap menyalin dan mengisi data-data yang ada di form di bawah ini.
Jangan lupa untuk attach hasil scan kartu pelajar/KTP/SIM/kartu keluarga/akte kelahiran.
Pengirim lewat email akan diminta untuk mengirimkan form bermaterai bila terpilih dalam 20 besar nominasi Lomba Cerpen kaWanku 2009.


Hadiah:
Juara I : Rp2.500.000
Juara II : Rp1.500.000
Juara III : Rp1.000.000
Juara Harapan I : Rp800.000
Juara Harapan II: Rp700.000
Juara Harapan III : Rp500.000
10 Pemenang Hiburan @Rp300.000 (Hadiah pemenang sudah termasuk honor pemuatan di majalah kaWanku).

Semua cerpen yang masuk menjadi milik panitia. Cerpen yang tidak menang tapi layak muat akan diberi honor sesuai ketentuan pemuatan cerpen reguler majalah kaWanku. Pemenang akan diumumkan di majalah kaWanku edisi 63 yang terbit tanggal 30 Desember 2009.


Sumber: KaWanku

Sabtu, 21 November 2009

PERBEDAAN AL-QURAN DAN BIBLE (Tanggapan Terhadap Pemikiran Kaum Orientalis Khususnya Pendeta Edward Sell, dkk)


Manusia adalah cerita bagi generasi berikutnya. Maka kita harus menjadi cerita yang baik.
Selanjutnya manusia dengan kecerdasan akalnya, mulai mengotak-atik keotentikan al-Qur'an. Peristiwa ini banyak dilakukan oleh kaum Orientalis, Mereka mengunakani metodologi menganalisa Al-Kitab (Bible) ketika mengkaji dan menganalisa Al-Quran. Pendeta Edward Sell, misalnya, menyeru sekaligus mendesak agar kajian terhadap kesahihan sejarah Al-Quran dilakukan. Menurutnya, kajian kritik-historis al-Quran tersebut perlu menggunakan metodologi analisa Al-Kitab (Bible) (Biblical Higher Criticism),seperti halnya,Pendeta Alphonse Mingana pada awal-awal karyanya menyatakan bahwa:"Sudah tiba masanya untuk melakukan kritik teks (yakni penganalisaan teks) terhadap al-Quran sebagaimana telah kita lakukan terhadap Al-Kitab (Bible) Yahudi yang berbahasa Ibrani-Aramaik dan Kitab Suci Injil Kristian yang berbahasa Yunani." dalam Alphonse Mingana, Syriac Influence on the Style of the Kur'an, Manchester Bulletin 11: 1927. begitulah pemikiran Orientalis padahal al-Qur'an tidak sama dengan bibel. Al-Qur'an adalah firman Allah. Selalu Terjaga keotentikannya. Meski berbagai rongrongan dilakukan al-Qur'an tetap tidak akan bisa dimusnahkan. Inna nazzalna aldzikro wa inna lahu lahaafidzun (kami yang menurunkan al-Qur'an maka kami pula yang akan menjaganya). Inilah yang membedakan al-Qur'an dengan bible.

Penulis adalah Mahasiswa Semester VII Fak. Dakwah Jur. Komunikasi Penyiaran Islam di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien.

Jumat, 20 November 2009

TENTANGMU

waktu menggaris langkah
angin pun berkisah
mataharimu rebah
memusiumkan sejarah

MARI BERLOMBA MERAMAIKAN ACARA

[Jelajah Kata , Kaoem Dewantara Institute dan beberapa jaringan lain berencana menghimpun puisi/sajak untuk mengenang WS. RENDRA dalam sebuah buku, bagi yang berminat kirimkan karya anda ke e-mail: lord.ramaprabu@yahoo.co.id maks. 10 karya (puisi/sajak),cantumkan identitas selengkapnya. Kami membatasi waktu hingga bulan November 2009! Info ini kami harapkan dapat diteruskan kepada mereka yang berminat. info selanjutnya hubungi di nomor 0811 225 7581, Kami tunggu karya anda sebagai bukti mencintai pujangga besar bangsa WS. Rendra]

SUMBER http://www.facebook.com/home.php?#/inbox/?folder=[fb]messages&page=2&tid=1258135534544

AKU YAKIN KAMU BISA

LOMBA CIPTA CERPEN TINGKAT MAHASISWA SE-INDONESIA
DISELENGGARAKAN OLEH LEMBAGA PERS MAHASISWA (LPM) OBSESI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PURWOKERTO


* TEMA
Kisah cinta dengan latar belakang budaya santri


* KETENTUAN
1. Melampirkan copy Kartu Mahasiswa yang masih berlaku;
2. Cerpen diketik dengan hurup time new roman size 12, batasan 5-10 halaman;
3. Cerpen yang diikutkan lomba adalah karya yang belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun;
4. Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 judul saja dari karya terbaiknya;
5. Melampirkan biografi singkat maksimal 1 halaman;
6. Semua hal tersebut diemailkan ke obsesipress@gmail.com ;
7. Batas terakhir penerimaan naskah 15 Desember 2009.


* PENGUMUMAN NOMINATOR DAN PEMENANG
1 Januari 2010


* HADIAH
1. Bagi cerpen nominator dan cerpen pemenang akan dibukukan eksklusif oleh Penerbit OBSESI Press, 3 cerpen pemenang, dan 27 cerpen nominator;
2. Bagi Juara ke-1 mendapatkan uang Rp 1.000.000; juara ke-2 Rp 500.000, juara ke-3 Rp 500.000 ;
3. Baik nominator maupun pemenang diberi hak mendapatkan buku bunga rampai cerpen tersebut 2 eksemplar, dan masing-masing akan mendapatkan Piagam Penghargaan ;
4. Baik hadiah maupun buku cerpen tersebut hanya akan diberikan jika yang bersangkutan hadir pada acara "Peluncuran dan Diskusi Buku Cerpen Pemenang Lomba Nasional" pada Senin 8 Februari 2010 ;
5. Jika yang bersangkutan berhalangan hadir, maka disilahkan menghubungi Panitia (PU LPM OBSESI Edo Ahmad Baedowi 08529 3001 761/ Faqih Hamdani 085227 379 226), dan buku cerpen akan dikirim jika sudah mengirim ongkos pengganti biaya kirim.


* DEWAN JURI
1. Abdul Wachid B.S. (Sastrawan, Kritikus Sastra, dan Dosen STAIN Purwokerto);
2. Heru Kurniawan, S.Pd., M.A. (Sastrawan, dan Dosen STAIN Purwokerto);
3. Suwito NS., M.Ag. (Direktur Penerbit STAIN Purwokerto Press, dan Dosen STAIN Purwokerto).

IKUTAN LOMBA YUK

'Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009'
Bagikan
17 Juni 2009 jam 14:39
’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’ mengundang para penyair Indonesia mengirimkan buku kumpulan puisi mereka dalam bahasa Indonesia yang terbit antara 1 Januari s.d. 31 Desember 2009, untuk diikutkan dalam penilaian buku kumpulan puisi terbaik 2009.

’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’ berupa uang tunai sebesar Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) dan sebuah piagam penghargaan, akan diberikan kepada satu pemenang yang buku kumpulan puisinya dinilai juri sebagai buku kumpulan puisi terbaik 2009.

Bertindak sebagai juri tunggal untuk ’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’ adalah penyair dan redaktur majalah sastra Horison Cecep Syamsul Hari.

Juri hanya akan menilai buku kumpulan puisi yang dikirimkan melalui pos oleh penyairnya sendiri disertai surat pengantar penyair yang bersangkutan yang menyatakan bahwa bukunya dikirim untuk diikutkan dalam penilaian buku kumpulan puisi terbaik 2009 (’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’). Buku kumpulan puisi yang dikirimkan melalui pos bukan oleh penyairnya sendiri dan/atau tidak disertai surat pengantar penyair yang bersangkutan tidak akan diikutkan dalam penilaian.

Beberapa ketentuan ’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’:

1. ’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’ terbuka untuk seluruh penyair berkewarganegaraan Indonesia yang menulis dalam bahasa Indonesia (baik berdomisili di dalam maupun di luar negeri). ’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’ tertutup bagi juri.

2. ’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’ hanya berlaku untuk buku kumpulan puisi tunggal yang ditulis dalam bahasa Indonesia, bukan buku antologi puisi maupun buku puisi terjemahan.

3. Para penyair Indonesia dipersilakan mengirimkan melalui pos lebih dari satu judul buku kumpulan puisi untuk diikutkan dalam penilaian buku kumpulan puisi terbaik 2009 (’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’) sepanjang terbit antara 1 Januari s.d. 31 Desember 2009.

4. Buku kumpulan puisi yang diikutkan dalam penilaian buku kumpulan puisi terbaik 2009 (’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’) diterima paling lambat 1 Februari 2010, dikirimkan melalui pos ke: ’ANUGERAH PUISI CECEP SYAMSUL HARI 2009’, Jl. Raya Cibabat No. 357, Cimahi 40522, Jawa Barat.

5. Di dalam sampul depan amplop surat atau di dalam surat pengantar keikutsertaan penilaian buku kumpulan puisi terbaik 2009 (’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’) mohon disertakan alamat surat pengirim, email, nomor telefon/HP yang dapat dihubungi dan nomor rekening bank.

6. Buku kumpulan puisi yang dinilai juri sebagai buku kumpulan puisi terbaik 2009 dan berhak sebagai pemenang ’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’ akan diumumkan pada 1 Mei 2010 melalui website: www.freewebs.com/cecepsyamsulhari, Facebook, dan media lain. Penilaian dan keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu-gugat.

7. ’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’ berupa uang tunai sebesar Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah), akan dikirimkan ke nomor rekening bank pemenang pada hari kerja berikutnya. Sementara piagam penghargaan ’Anugerah Puisi Cecep Syamsul Hari 2009’ akan dikirimkan melalui pos ke alamat surat pemenang.


Cimahi, Juni 2009
Cecep Syamsul Hari

Jumat, 13 November 2009

TABIAT MANUSIA

Karena kecanggihan akalnya manusia, mencoba menyaingi Tuhan. Bahkan ada yang mengaku, bahwa manusia adalah Tuhan bagi dirinya sendiri.
Mungkin pernyataan ini sangat wajar utamanya yang belajar dunia filsafat dan orang-orang yang sangat mengagungkan akal namun hal ini menjadi heboh dan menjadi pernyataan yang sangat menggemparkan bagi kalangan umum.
Namun sehebat apa pun manusia, dia akan mengakui adanya Tuhan. Pengakuan ini akan terjadi apabila manusia sudah tidak mampu menyelesaikan segala permasalahan dalam hidupnya. Namun apabila sudah keluar dari masalahnya maka dia akan kembali ketabiatnya, mengaku paling hebat. Mengaku Tuhan bagi dirinya sendiri.

Rabu, 11 November 2009

KETIKA HASIL UNAS MENJADI SYARAT MASUK PTN

Setiap manusia pasti menginginkan memberikan yang terbaik dalam hidupnya. Begitu pun pemerintah, maka tidaklah mengherankan jika ada isu yang merebak bahwa salah satu syarat diterima seorang siswa/siswi di Perguruan Tinggi, jika nilai UNASnya sesuai dengan standart yang telah ditentukan pemerintah.
Penulis setuju saja dengan syarat, aspek moral juga harus mendapat porsi yang utama. Mengingat merebaknya tindakan korupsi dilakukan kebanyakan oleh kaum Intelektual namun lemah di bidang moral. Sehingga tidaklah mengherankan jika kepentingan pribadi berada di atas segala-galanya.
Hal ini bisa diminimalisir dengan cara, penilaian aspek moral disejajarkan dengan hasil UNAS sebagai syarat vital masuk PTN.


12 November 2009

MEMAKNAI HARI PAHLAWAN

Adanya hari pahlawan, bukan hanya sekedar ritual semata. Hari pahlawan, kita peringati dalam rangka melanjutkan kembali mimpi mereka yang belum tuntas dalam mensejahterakan bangsa.
Kalau para pahlawan, rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa maka kita pun juga bisa. Mungkin hanya model perjuangannya yang berbeda.
Kalau kita penulis, kita bisa berjuang dengan pena, kalau kita seorang ekonom, kita bisa berjuang membenahi perekonomian negara. Kalau kita seorang penegak hukum, kita berjuang dengan ilmu kita di bidang hukum.
Dengan demikian, kita akan merasa lebih enjoy dalam berjuang tanpa merasa ada beban, karena kita berjuang dengan bidang kita. Dengan hobi kita. Dengan seuatu yang sangat akrab dengan kita

INDONESIA, PERLU PUBLIK FIGUR

KPK dan Polri adalah dua lembaga penegak hukum, yang seharusnya saling bersatu padu dan bergandengan tangan dalam memberantas korupsi. Namun akhir-akhir ini cuaca keharmonisan berubah perseteruan yang akhirnya melahirkan suatu ungkapan yang fenominal dan sangat menghebohkan CICAk vs BUAYA.

Entah siapa yang harus disalahkan, Namun yang pasti jika perseteruan ini tak kunjung usai maka yang menjadi korban utamanya adalah rakyat. kemungkinan prediksi yang paling buruk yang akan diterima pemerintah, semakin hilangnya wibawa pemerintah di mata publik.

Untuk itu, dibutuhkan munculnya seseorang yang bisa menjadi publik figur seperti halnya Kiai menjadi publik figur bagi santri-santrinya

Sabtu, 17 Oktober 2009

ANTOLOGI PUISI KIBARKAN BENDERA MERAH PUTIHMU (Bersama sahabat karibku Ust. Badruttamam)

BIOGRAFI PENULIS

Moh. Ghufron Cholid, lahir di Bangkalan 07 Januari 1986 M dari pasangan KH.
Cholid Mawardi dan Nyai. Hj. Munawwarah. Penulis mulai menekuni dunia tulis
menulis semenjak tahun 2004 M. karya-karyanya berupa cerpen, puisi dan renungan
pernah dipublikasikan diberbagai Majalah di almamaternya seperti Majalah Qalam,
Majalah QA, dan Majajalah KUNTUM Jogjakarta serta Radar Madura (Jawa Pos Group)
dan terkumpul dalam antologi puisi, Selembar Pengakuan (2007), Biarkan Waktu
Mengalir Seperti Air (2007) dan Antologi Puisi Mengasah Alief yang ditulisnya
bersama sepuluh penyair Al-Amien seangkatannya yang tergabung dalam Sanggar
Matahari Pamungkas. Karya Puisinya juga bisa dilihat dan dinikmati di
www.warungsastra.kemudian.com. Selain itu penulis juga bergabung di rubric
puitika.net. sebagai anggota.
INDONESIA

aku

k
e
h
i
l
a
n
g
a
n

jejakmu

Taman Terkoyak, 2008 M

BBM NAIK

bbm naik
rumah mimpi rakyat ambruk

semua saling tubruk
semua saling tusuk

Taman Terkoyak, 2008 M

PERANG BELUM SELESAI
; Almarhumah Laylaturrahmah

Perang belum selesai
Kenapa kau pilih ilalang
Bukankah kita pejuang
Walau tak dikenang

Taman Terkoyak, 2007 M
YANG KU MAU HANYA SATU

setelah kumengabu
jangan jadikan indonesia debu

Taman Terkoyak, 2008 M

MENGENANG SAMPIT

mengenang sampitmu yang amis
angin selalu datang berbagi tangis
aku mengemis
biar kau tak amis

taman Terkoyak, 2008 M
AKU GEMETAR

aku gemetar
lantaran takut nusantara berpencar
mencari sinar
sepanjang tanah bergelar

Taman Terkoyak, 2008 M

KETIKA RERANTING SEJARAH PATAH

reranting sejarah patah
daun-daun gelisah
tanah hilang teduh
laut hilang ombak
angin hilang desir
semua tersingkir
hingga terusir

Taman Terkoyak, 2008 M



SETELAH JAWA-MADURA SATU NAFAS

gedung-gedung menggussur gubuk-gubuk
semua sibuk semua mabuk
madura hilang bentuk

Taman Terkoyak, 2008 M

NASIB SAUDARIKU DI MASA DEPAN

Saudariku
Lihatlah dari jendela
Betapa buas dunia memburumu

Kalau sampai tertangkap

Dunia `kan mencetakmu
menjadi merk-merk minuman
iklan-iklan dan Koran-koran

pasar, kantor dan hotel
selalu bercerita tentangmu
layer kaca pun makin pandai buatmu terkenal

namun hanya sebentar

bila purnama di wajahmu redup
daun usiamu menguning
kau `kan mengasing
dunia pun `kan membuang

pintu-pintu yang kau singgahi dulu
tak lagi ramah menyambut hadirmu
hanya pintu taubatmu
masih setia menunggu

Taman Terkoyak, 2008 M
PEREMPUAN MALAM

Begitu siang berbaju petang
Parfummu memanggil kumbang-kumbang

Lantas
Kamar demi kamar kau cumbu
Rumah demi rumah kau rayu
Hotel demi hotel kau madu

Lalu
Kau sibuk mengejar mimpi
Hingga lupa wangi melati

Kemudian
Jiwamu melayang
Hingga lupa pulang
Yang tersisa hanya sesal membayang

Taman Terkoyak, 2008 M
DARAH YANG KAU TUMPAHKAN

darah yang kau tumpahkan
sepanjang taman perjuangan
tinggal kenangan
lantaran sudah digadaikan
iblis-iblis kelaparan

Taman Terkoyak, 2008 M


DEMI UANG

demi uang
semua lupa pulang
demi uang
semua tinggal tulang


Taman Terkoyak, 2008 M


ATAS NAMA IBLIS

atas nama iblis
tanah-tanah agamis harus amis

Taman Terkoyak, 2008 M


PANGGUNG POLITIK

ajang beradu taktik
tak berkutik sampai titik

Taman Terkoyak, 2008 M

SEBELUM PILGUB

Semua mencari nama
Mencari suara
Pada tiap rumah suci
Pada tiap baris doa
Pada tiap kota dan desa

ada yang bermodal cahaya
ada yang berobral kata
ada yang menabur harta

kau pilih yang mana?

Kamar Sunyi, 2008 M


SEBATAS MIMPI

ketikan merdeka sebatas mimpi
kau dan aku adalah rajawali
dalam sangkar besi
tak bisa memberi arti

Taman Terkoyak, 2008 M


KEMBALI NISAN

dunia dalam genggaman tanganmu
tak lagi menyuguhkan kemegahan
saat wajahmu kembali nisan

Taman Terkoyak, 2008 M


MALAM 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL

Malam ini semua rata
Tak ada lembah tak ada bukit
Semua bebas semua lepas

Malam ini semua merdeka
Merdeka berkata merdeka bersuara
Merdeka memajukan Indonesia

Taman Merdeka, 2008 M
ANTARA MAWAR DAN CELURIT

Antara maar dan celurit
Madura bangkit
Mengibarkan merah putih di atas bukit

Taman Merdeka, 2008 M

PEMUDA, SAJAK INI UNTUKMU

Selepas kutulis sajak untukmu
Lantas kumengabu
Kau harus maju
Kibarkan merah putihmu
Kalahkan mesiu kalahkan peluru

Jangan berhenti jangan berlari
Indonesia masih butuh suaramu

Taman Merdeka, 2008 M

KITA TELAH MERDEKA

Presiden memimpinlah
Guru mengajarlah
Mahasiswa berorasilah
Murid belajarlah
Penyair bersyairlah
Kita telah merdeka

Taman Merdeka, 2008 M

SURAT RAHASIA


adikku sayang
tuhan-tuhan baru lahir di kota-kota
mungkin esok atau lusa
mereka lahir di desa-desa

namun tenang
allahku
allahmu
takkan pernah tersingkir

Taman Merdeka, 2008 M

SAJAK UNTUK R.A KARTINI

meski kau telah terbaring
mata air juangmu tak pernah kering

tiap hari lahirmu
selalu tegak karti-kartini baru
melanjutkan mimpimu

Taman Merdeka, 2008 M

PEREMPUAN

Kaulah cermin
Berkaca seluruh jaman

Dari rahimmu lahir anugrah kehidupan
Dari katamu tercipta doa dan kutukan

Taman Merdeka, 2008 M

MALAM PENGANTIN

Malam ini kau dan aku
Hilang batas rahasia

Kita semakin mesra
Melukis surga
Sepanjang gerak dan kata

Perlahan
Bahasa tubuhmu penuh metafora
Buat aku semakin tergoda


Taman Merdeka, 2008 M

CINTA SETELAH PERKAWINAN

sayang
bungamu yang perawan
biar kupetik di taman pelaminan
agar singgasana kemegahan iman
memperindah cinta keberkahan

sayang
bukannya aku tak tergoda
bukan pula aku tak suka
pada bungamu yang perawan
melainkan sayangku pada kebenaran
akan janji tuhan yang menuntun

sayang
bukankah bungamu yang perawan
adalah puisi kelahiran cahaya titipan
selalu dibacakan kekasih pilihan
di ranjang pelaminan

Taman Merdeka, 2008 M

AKU MENGIRI
; Alm. KH. Bakri Munawir

Aku mengiri
Sebab dalam keranda
Kau masih ikhlas menjadi tanda

Taman Keridloan, 2002 M
SEKITAR PEMAKAMAN
; Almarhumah Nyai. Hj. Muhabbah

Sekitar pemakamanmu
Beburung bertahlilan
Rerumputan membaca yasin
Menggambarkan keteduhan
Dirimu di taman keridloan

Taman Keridloan, 2007 M

BERCERMIN PADA NISANMU
;Alm. KH. Moh. Tidjani Jauhari

bercermin pada nisanmu
aku semakin mengerti
jalan kembali

Taman Keridloan, 2007 M

MESKI HANYA MELATI
;Alm. KH. Rusydi Abbas

Meski hanya melati
Yang kau weselkan
Cukup buatku paham
Hidup hanya persinggahan

Taman Merdeka, 2008 M

AKHIR SEBUAH DOA

a
mmm
iiiiiiiiiiii
eeeeeeee
nnnnnnnnnn

aaaaaaaaaa
mmmmm
iiiiiiii
eee
n

Blega, 2002 M



BIOGRAFI PENULIS

Badrut Tamam Bin Rusdi lahir di Bangkalan 5 september 1986 M. dunia
kepenulisannya dimulai ketika ia masuk Sanggar Sastra Al-Amien (SSA) tahun 2004.
Prestasi: juara pertama lomba perkemahan tingkat penegak (LPPT I) sekaligus
juara favorit bersama teman-temannya yang tergabung dalam Saka Bakti Husada
(SBH) tahun 2004, dilantik menjadi pramuka garuda cabang Sumenep oleh kwartir
cabang Sumenep tahun 2005, juara I dalam Cipta Karya Puisi Doa Untuk Indonesia
PCNU sumenep tahun 2006. karyanya pernah dipublikasikan di majalah KUNTUM
jogjakarta 2006, Qowiyul Amien (QA) 2005, Radar Madura (Jawa Pos Group), dan
puisinya terkumpul dalam antologi puisi Mengasah Alief bersama sepuluh penyair
terkenal Al-Amien seangkatannya.

GURU

Kala malam bertandang
Gelappun datang
Sunyi dan senyap jadi satu
Dibidik bulan terang

Tetaplah engkau guruku
Dari pagi hingga petang

Ladang baru ditanam
Bijipun letup timbul perlahan

Maka tetaplah engkau guruku
Dari pagi hingga petang

Melihatmu tanpa sadar
Kurasakan rasa yang semakin menggelegar
Merambati rumputan hati
Yang lama belum mekar

Guru, tetaplah engkau guruku
Dari pagi hingga petang

Izinkan Kubiarkan hati mengakuimu
Sebagai guru
Karna jasamu tak dapat kutiru.

14-4-1429 H.






MALAM DAN SETERUSNYA

Malam ini kusebut engkau begitu menawan
Dari ujung langit hingga telapak bumi
Senyummu begitu perawan
Terbias pada tepi kerinduanku yang kusebut malam

Masihkah pelangi berwarna-warni
Ketika kubandingkan warna kesungguhanmu malam ini

Sesaat memang tak
Tapi tak terasa lagu lesungmu yang pualam
Mengernyitkan dahiku
Yang tak sengaja kubilang itu ya.

Selamat
Kurindu engkau hari ini
Dan seterusnya
Kuharap begitu

14-4-1429 H.














DENGAN APA…?

Dengan apa harus aku menyebutmu
Bintang atau bulan

Pada pekat senja warnamu yang sayu
Mengalir makna

Sebab bila dengan bintang
Kilaumu tak dapat kubayangkan

Sebab bila dengan bulan
Tanyaku tak butuh jawaban

Karena engkau adalah keduanya
Bulan dan bintang

Pada pagi yang menggigil
Dan senja yang mungil
Sinarmu datang sebagai penghangat jiwa

14-4-1429 H.













ANDANTE MAESTOSO

Mata hati kita saling berteguran
Ketika pandangan membelaimu begitu sopan

Tanpa kata yang pas
Tak bisa mengutarakan

Lantas luas bumiku dengan tinggi langitmu yang ungu
Menyatu dalam kata yang tak pernah dapat kita terjemahkan

Perlahan tanyaku terjawab juga
Mengapa rumputan dilangit selalu menunjuk langit

Sedetik kemudian kuamini pemahamanku
Tentang lagumu yang andante maestoso sempurna

Seumpama mercusuar engkau adalah ketinggiannya
Disana bisa kulihat laut berkejaran membimbing ombak
Bersaksikan langit-langitmu yang tak lagi ungu.
14-4-1429 H.














KUSEBUT INI PAGI

Kusebut pagi pada buah pertapaanku
Meski redup tak apalah

Masih banyak merkuri yang bisa kukekalkan
Bersama warnaku malam ini

Pada carik layang
Layar harus tetap berkembang

Kalau kau bertanya mengapa bumiku selalu pagi
Maka simaklah kicau pada sekenario puisiku
Yang disana ada kamu.

15-4-1429 H.



















BANGKU BELAJAR

Memungut rasa dibangku belajar ini
Bagai mengikat purnama dilangit biru

Secarik kertas yang pasrah ibu kasih padaku
Terserah mau diapakan lagumu itu

Sebuah pena kegelisahan yang kuncup
Siap menulis ruang pada kotamu yang gugup

Ibuku ini ada-ada saja
Harus dengan apa kurangkum dunia
Sedang lamunanku belum juga reda
Satu dua tiga kucoba memutar balik Tanya
Ini apa?

15-4-1429 H.

















OASE CINTA IBU I
Teruntuk seorang Ibu

Kata-kata laksana oase keabadian
Tak kunjung kering mengairi ladang-ladang
Tak habis dilancip senja
Tak pudar didebur ombak

Ibu begitu teduh kasihmu
Jelma embun ditekuk segara
Betapa kilau cintamu
Memutikkan rasa dalam memandang dunia


OASE CINTA IBU II

Ibu, sebait puisi yang kau tunjuk dengan jemari
Dengan bahasa melati
Menjelma purnama dilentik kenganga
Meluluhkan keterpikatanku pada singgasana
OASE CINTA IBU III

Ibu, Izinkan aku menjelma ilalang
Karena engkau adalah langit berjuta warna
Yang dengan itu aku bisa tiap waktu memandang
Dan aku tak akan pernah puas menunjuk langit dengan dahanku
Yang rindang


OASE CINTA IBU IV

Ibu adalah lautan tempatku minum
Menikmati air lautan susu
Tempatku mengasah alif
Dan
Tempatku memandang
Pada hamparan kasih sayang


OASE CINTA IBU V

Ibu…
Kalau matahari tak lagi terik
Belaianmu terus saja energik
Mendekapku dalam damai tiap detik

Ibu, andai bulan bisa aku rangkul
Dan bumi bisa aku pikul
Hanya padamu kabar ini hinggap pertama kali
Karena engkaulah madu termanisku


OASE CINTA IBU VI

Ibu, meski waktu mulai meranum dikaki langit
Dan senja mulai menyurut
Hanya ditelapak kakimu kutemukan dunia kanak-kanakku
Ranum kekal tetap abadi

Ibu, maafkan anakmu
Aku terlalu miskin akan kata-kata
Tuk sekedar ucapkan
"aku sayang padamu"

Al-Iftikhor II, 10 shafar 1429 H.

BOCAH KECIL PENUNGGU SORGA

Dari Koran hari ini kabar seorang bocah berselimut pelangi benar adanya
Barisan kata bercerita bagaimana ia sering bermain dengan warna dunia
Kerumunan kuman beserta antek-anteknya yang sedang berpesta kerap
Mengundangnya, meski aroma yang kerap dibenci tapi teteplah ia akrab

Bocah itu mendekap baunya sendiri
Mencoba meraba dunia
Kadang menukik dan menurun

Adakah ayat kasih dunia telah ia belai
Sedang malam dengan gelapnya kerap menyelimuti mimpinya

Wahai bocah kecil
Tunggulah sorga dihalte kehidupan ini
Karena ia akan datang dan menjemputmu
Sesaat setelah ini.

Kamis 6 maret 2008 M.











MENGINTIP KEKASIH HATI II

Kasih izinkan aku melayang bersama anganku. Meski tak nyata tak apalah. Aku
sudah cukup senang bisa demikian. Sesekali aku ikut keliling kota suci tempat
orang menghampar rasa. menciumi harum hajar-Mu. Tempat dimana para malaikat
sering mengintip sufi yang khusyu'bermain hati. Aku sebagai mana mereka ingin
sesekali diintip. Agar aku tahu caranya mengintip sorga yang kau janjikan.

Al-Amien. Kamis 6 maret 2008 M.
























ALAMAT MAGFIRAH

Tanpa reklame yang jelas jalan itu terus saja menuntun harap
Yang tak jelas sekarang adalah mau kemana kamu sebenarnya
Disini jejak tak dapat terhapus karena waktu yang merekamnya
Dan matahari tak terbit dua kali. Sekali debu yang diterbangkan badai
Jalan ini harus kita cari, kemudian tekadkan tujuan pada almanak harap

Jangan ragu untuk melaju dalam lorong sangkal yang kau dapat dari jejakmu dahulu
Bisikkan pada angin biar sunyi saja yang tahu. Mengalir bagaikan waktu yang
melaju

Bila tekad sudah lekat buat apa pikirkan akibat
Biar waktu yang menjawab dimana ia tertambat

Bila pelangi berwarna warni
Itulah hidup didunia fana ini

Mengalirlah
Maka sampailah, semoga selamat.

Pondok:2:37 PM.









JEJAK DI PADANG TANDUS

Mungkin sayembara ayat cinta ini adalah bilangan pepasir
Dipantai harapan di sebuah pulau yang sering disebut mahabbah

Sedang kita dalam sebuah padang tandus
Sesekali angin akan menerbangkan tubuh
Dalam sisi yang belum pernah kita bayangkan
Sebelum ini terik tapi sesaat kemudian awan
Berkejaran memunguti taubat yang belum kita raih

Dari ranting dzikirmu mengembara sebuah Tanya
Masihkah sayembara ini milik kita? Atau dia yang
Setiap kali terhempas oleh badai ujian lantas menjelma
Mutiara.

Al-amien `hujan'1:33 PM.

















BERLABUH SEJENAK

Sejenak kita larut pada tebing-tebing gelisah
Pada laju kereta kita titipkan lafadz tabah
Mencoba menyebut satu yang sunyi pagi ini
Lewat tadarrus cinta pelangi yang tak luntur
berwarna

pada rel-rel munajat yang kita lewati pagi ini,
mulailah jejak yang akan mengantarkan kita pada
gerbong mustajabah satu hati dan satu cinta haqiqi
bacalah satu persatu nikmat magfirah yakinmu lalu
katakan pada dunia bagaimana keagungan harus
ditafsirkan.

Berapa jengkal alif lagi sempurnalah tanyamu terjawab
Maka jangan ragu bahwa kita adalah satu dari beribu
Kafilah, setiap hari kita rakit munajat yang tak luntur
Meski sedetik kemudian tanah tandus, air berarus dan
Pedang menghunus. Hanya satu, keyakinan tak tertara
Dan kita harus berlabuh sejenak dan lebur dalam keyakinan
Bahwa insan ini adalah tanah dan kembalilah ia pada tanah.

Al-Amien Prenduan 12-56'- PM








MENGAPA?

Tertelalu biasa bila aku memandangmu sebagai penyair
Ketika replika Tanya mulai kutabuh

Melalui selayang pandang
Kau mengutip kata
Tapi mengapa belum kudengar pula

Masih sadar ketika daun-daun depan teras ku berguguran
Banyak lamat-lamat coba menafsirnya tapi dengan apa?

Sewaktu kata dalam memakai makna
Tibalah kesadaranku yang semu

Ternyata lagumu terlalu merdu
Entah bagiku…

Kutanya mengapa, tapi rinduku tuk mengetahuimu belum juga keliru
Mengapa bintang kata senang menemuimu?

Mengapa?
15-4-1429 H.











PUISI DIHATIMU
buat: mahar,lintang

Sejalan dengan puisi dihatimu
Hayalku mengembara
Menaiki puncak gungung penasaran
Menuruni tebing-tebing risau
Menukik ketinggian rasa
Menjelajah luas samudera
Menjelma pusara dalam bias cempaka
Melalang nasib yang mengekalkan hasa
Menerobos bintang segara yang bergelantungan di altar langit
Menyusup dari miskinnya hati
Mendobrak alam kejahiliyahan
15-4-1429 H.




















KEKASIH

Menyebutmu sebagai kekasih
Itu harapku dari dulu

Hamparan taman harapan menanti
Sahutan melodi padi mulai terpatri

Menyebutmu sebagai kekasih
Itu harapku dari dulu

Sebab malam dengan gelapnya
Dan siang dengan terangnya
sedang menantimu
jadi bintang penghias cakrawala
jadi rembulan yang purnama

Menyebutmu sebagai kekasih
Itu harapku dari dulu

Tanah yang lapang
Langit yang membentang
Sedang menantimu
Jadi tanaman tempat berteduh
Jadi biru tempat mengharu.

15-4-1429 H.








CAHAYA REMBULAN

Kali ini bulan bercahaya serupa malam tanggal lima belas.
Bumiku bermandikan cahaya. Menanggalkan delapan kali purnama. Disini kutermenung
bertatap dengan langit, tersenyum melihatku. Ah, dengan apa gersang bumiku yang
tak bercahaya berani menatap kilaunya cahaya bercahaya. Senyummu tak lagi
terjawab wahai bulan. Cukuplah sampai disitu kau tahu betapa gelap bumi
kesayanganku ini. Jangan terlalu dalam kau menggali nafas kami, semakin dalam
semakin gelap dan hampa.

Bulan malam ini serupa tanggal lima belas
mencoba tanggalkan lamunanku yang tsabit
15-4-1429 H.




















LAYAR KITA

Layar rakitmu mulai terjawab
Saat tiupan hawa mempertebal yakinmu
Atas sajak melayu campur rindu

Semakin dini kau tebar pukat
Semakin lahap kantongmu memakan lamunanmu tentang sajak

Tak usah kesah kau olah jadi ragu
Cukup jadikannya debu yang sekali tiup hilang melulu
16 mei 2008 M























ARTI CINTA

Telah banyak cara terungkap
Memaknai kata cinta

Ada yang bilang cinta itu adalah untaian kata
Yang menghembus mesra kedalam jiwa

Malah gugur daunan bilang akulah cinta
Tak dapat disangka

Entah apa kata langit, apa itu cinta?
Entah apa kata bumi, apa itu cinta?

Apakah sendekapku pada langit dan bayanganku pada bumi adalah cinta yang
mengekalkan kata
Sebab setiap kulelah langit yang kubayang
Pada setiap abjad rindu yang belum kubuat
Didada bumi sudah menelma aku yang ilalang

Inikah cinta? Atau kamu tahu jawabnya?
16 mei 2008 M













TERUNTUK SAUDARIKU

Wahai saudariku
Bunga sorgaku
Yang selalu kutunggu

Serampai kembang kamboja
Begitu elok memainkan warna
Hingga kumbang dibikinnya merana
Mengharap dapat sari manisnya

Saudariku yang kurindu
Malam mana yang tak pernah kuharapkan tentangmu
Biar lagu senja yang mengantarku
Kebaringanmu lewat nisan yang terlanjur kekal itu
16 mei 2008 M



















SOBAT

Sobat, saat malam petang pun datang
Selaksa cahaya kerap diundang
Sobat, masih disini antara bentang kini dan dahulu
Tak berjarak waktu yang dianggap semu
Sobat, kemari bersamaku duduk kita bersendakap
Merasakan hangat yang belum kita dekap

Sobat, bila saatnya datang adzani aku
Dengan merdu santunmu yang tak keliru
Sudah saatnya aku menunggumu melakukan itu
Tidak seperti dulu
Ketika daku menganggapmu belagu

Sobat, katakan padaku tentang sorga
Sudah lama keningku penuh Lumpur dan dosa

Sobat bangunkan aku bila saatnya tiba
Agar kutahu bagaimana rasanya terjaga
Agar bisa kumemandang matahari dengan sinarnya
Sobat, deras tak jarang serapahku yang kaku
Maafku teruntuk kamu

Sobat, telah seribu kali kutanggalkan yakinku padamu
Tapi sobat ajari aku bertobat
Bukan sesaat tapi setiap saat.
16 mei 2008 M







ANDAI AKU LORA!

Kuharap kenakalanku dulu
Menjadi malaikat penabuh subuh yang utuh
Tak seperti musang beludru yang kutiru

ah, apa boleh dikata manisnya gula
tak semanis alam nyata

sesaat kuterdiam menekuri bayangan
bersamanya ku ditarik perlahan
semakin dalam alam bawah renungan

andai aku lora!
Malam jadi teman baikku
Tuk sekedar bercumbu rayu dengan waktu

Dan akulah sang penjaga subuh yang utuh.
16 mei 2008 M
















MERAH PUTIH

Tak usah risau apalagi ragu
Pada yakinmu atas bintang melati yang kau puji

Sebab merah adalah darahmu
Sebab putih adalah tulangmu

Kibarkan setinggi pandangan
Biar sejenak lupakan bayangan

Meski kutahu langit sudah tak setinggi dulu
Tapi masih bisa kita junjung sampai ujung

Tak usah risau apalagi ragu

Buka rongga alam luas buat esok dan lusa
Itu saja.

17-5-2008 M















BERTANYA?

Apa, siapa, mana, kapan, bagaimana dan…mengapa?
Diri ini
Menggelinding bagai masa yang tak pernah surut dilintas benua
Cakrawala kemanusiaan terus berlahiran
Pada tanggal dan bulan dasawarsa

Apa, siapa, mana, kapan, bagaimana dan…mengapa?
Ku ada disini
Rangkum makna yang belum genap merampungkan kata
Pada dini kalimat sendiri

Bentang larik yang makin menarik
Hingar parodi yang makin tak kumengerti
Itulah kenapa kubertanya
Apa, siapa, mana, kapan, bagaimana dan…mengapa?
Diriku ini.

17-5-2008 M














PERJUANGAN

Perjuangan ini teruslah mengalir
Turut memutar arah matahari
Bersinar hingga dini

Sadar kuberada diantara pelangi ini
Penuh warna-warni
Rumit memang membedakan diri
Tapi aku tetaplah aku dini atau esok hari

Sadar kuberada disini disebuah jalan yang kupilih sendiri
Semoga birunya langit tak bosan mencerahkan hati ini

Adzan menjadi pemanggil hati
Takbir nyanyian sanubari
Dan kisahku tak akan sampai disini
17-5-2008 M

















SAYEMBARA CINTA I

Denting fajar menggema

Nur-nya mengamini jejak-jejak cinta

Tanpa reliji yang mampu kau rangkum dalam genggam kata
Kalimat cinta telah terbit disalah satu fajar diujung timur sana

Lantas harus dengan apa bukti cintamu harus kau rangkum
Dengan kata
Dengan lima lembar waktu
Atau dengan bahasamu yang tak terjamah oleh embun pada bilangan pepasir dipantai

Kini datanglah bersama suratmu
Karna rimbun pepohon serta bidadari yang terselip dalam warna pelangi siap jadi
pos cintamu

Cinta yang belum pernah kau nyatakan pada rembulan atau pada bebintang segara
Jangan biarkan bayangan merampas jejak-jejak cinta
Maka tanyalah pada fajar atau senja bagaimana cinta harus dibahasakan
dengan tafsir cinta

maka akuilah bilangan ayat cinta
diselip senyumnya
lantas tatap lembaran surat cintamu kemudian

adakah sayembara cinta telah kau dapat?

Al-Amien 23-1-2008 M.


Dosa

Sungguh mudah berbuat dosa
Keheningan diubah nista

Lain halnya berbuat pahala
Karena syetan mana yang terima

Dosa sungguh mudah dikata
Dosa sungguh susah disangka

Dari dini hingga petang tiba

17-5-2008 M

Minggu, 04 Oktober 2009

SAAT KITA BERTEMU

Teruntuk sahabat karibku Ach. Shodiqil Hafil

saat kita bertemu
hanya satu yang kutahu
dalam detak nafasmu
lafadz-lafadz tariqoh nazabandiyah selalu mengalun merdu
di tiap lima lembar waktu

Sabtu, 03 Oktober 2009

SURAT CINTA TUHAN

(puisi ini terlahir untuk menerjemahkan gempa yang kerap melanda nusantara)

di balik gempa
Tuhan meweselkan surat cinta
agar kita senantiasa bergandengan tangan
saling menegakkan tiang iman
sepanjang jalan nusantara

di balik gempa
Tuhan meweselkan surat cinta
agar kita selalu memadamkan bara kebencian
dan saling menebar bunga ampunan

di balik gempa
Tuhan meweselkan surat cinta
agar kita terus ingat
kita adalah satu tubuh yang saling menguat

Rabu, 12 Agustus 2009

SEBUAH PILIHAN

Teruntuk sahabat karibku Fatmawati Usman, SBY

pada hening yang mana
kau semayamkan cita

pada jendela dunia yang mana
kau akan kekalkan jejakmu sepanjang masa

pada ranting yang mana
merpatimu akan hinggap dengan tegap
pada ranting sufi
pada ranting karir di televisi
atau pada ranting yang memberimu megah surga duniawi

kini pada hening, jendela dunia dan ranting yang mana
kau akan memperkenalkan jati dirimu dan cintamu

itu terserah kamu
sebab kamu
adalah pemimpin jiwamu
pemimpin pikiranmu

HALAMAN PERTEMUAN SEBELUM KE JAKARTA

Teruntuk sahabat karibku Syamsul Arifin

kau tinggalkan cinta jakarta
hanya untuk mengurai kenangan

kau tinggalkan mimpi jakarta
hanya untuk persahabatan

kau tinggalkan senyum ayah dan bunda
hanya untuk menyaksikan senyum anak-anak matahari
yang khusyu' mengabdi

kau tinggalkan semua surga jakarta
hanya untuk kebersamaan

kini
hanya ini yang bisa kuberikan
di halaman pertemuan
sebelum kau ke jakarta

http://www.facebook.com/note.php?created&&suggest&note_id=133847336638
Al-Amien, 12 Agustus 2009

ANTARA SUNGAI NIL DAN MADURA

Teruntuk sahabat karibku Imam Bukhori Muslim

antara sungai nil dan madura
cita dan cintamu
kau musiumkan sementara

MEMBACA PETA HIDUP

Teruntuk sahabat karibku Rifqi Aziz

membaca peta hidupmu sahabatku
jalan lurus dan tikunganmu
bertaburan gambar-gamabar
karir demi karir mampir
lalu kusaksikan mataharimu semakin berpijar

membaca peta hidupmu sahabatku
semua mata akan mengenalmu
lewat gambar-gambar
dan kau kan dapatkan rupiah berlembar-lembar

Minggu, 09 Agustus 2009

BEGINILAH KEHIDUPAN DIBARINGKAN

Teruntuk Alm. K. Fathurrozi, Sempar Blega Bangkalan

beginilah kehidupan dibaringkan
nisan memilihmu menjadi tanda
tanahmu basah doa
semua diam
sesekali mengaminimu dengan airmata

Madura, 06 Agustus 2009

NISAN

Teruntuk Alm. KH. Ali Hasyim, Kebun Sari Blega Bangkalan

nisan menentuka pilihan
waktu memusiumkan kenangan

Madura, 10 Juli 2009

RISALAH KEMATIAN

Teruntuk Alm. KH. Tidjani Djauhari, MA

ajal mengetuk pintu rumahmu dengan santun
kau sambut dengan senyuman
kau dekap penuh kemesraan

NAMUN KAU HIDUP KEMBALI DALAM KARYAMU


Teruntuk Alm. WS Rendra

dari hening kau kembali hening
dari debu kau kembali debu
namun kau hidup kembali
dan tak pernah mati
dalam karyamu beriring ridlo ilahi

KOLAM


Teruntuk sahabat karibku Raden Rois Albarista

dalam kolam kebersamaanmu
ikan-ikan politik tak pernah kau beri nafas
kau percikkan al-qur'an dan hadits
sekedar mengingatkan mereka pada jalan yang sangat dirindu
seluruh pengelana menuju cintaNya

Rabu, 05 Agustus 2009

PERPISAHAN

Teruntuk sahabat karibku Badruttamam

airmata kita saling menentukan jalan
kau merantau ke tanah baru mencari cahaya baru
sedang aku tegak di taman pengabdianku
melanjutkan risalah guruku

namun tak usah risau
kau masih ada di hatiku
dan doaku

PANGGUNG WISUDA

Teruntuk sahabat karibku Agus salim

airmata kita saling bercerita
tentang perih luka dan canda tawa
di panggung wisuda

Selasa, 04 Agustus 2009

NAHKODA

Teruntuk sahabat karibku Ayandi

badai dan gelombang adalah lagu mesra
saat kau berlayar dengan kapal cinta

BADAI

Teruntuk sahabat karibku Wasilah

bagimu badai bukanlah musuh
melainkan sahabat sejati
selalu memberi kedewasaan dalam mengenal ilahi

KAMAR


Teruntuk sahabat karibku Ubaidillah

dalam kamarmu
jendela-jendela dunia
berbaris rapi serupa tentara
tiap kali kutergoda
kau berkata
"berani membuka
berarti berani bercerita
kalau tak mau bercerita
semoga kau tak menemukan cahaya
dari tiap jendela yang telah kau buka"
akhirnya aku tahu
kamarmu penuh etika

RISALAH CINTA

Teruntuk sahabat karibku Irwanuddin

sebab permata hatimu
tak mampu memahami bahasa diammu
sampaikan saja risalah cintamu

sebab permata hatimu
belum hilang di rerimbun waktu
dan belum menunjuk bintang lain
yang lebih berpijar darimu
sampaikan saja risalah cintamu

ARTI CINTA

Teruntuk sahabat karibku Syayyid Birril Mustofa

cinta itu
tak mengenal jarak dan waktu
sebab cinta itu
ada di kalbu

MALAM PERTAMA

Teruntuk sahabat karibku Nurul Insyiroh

bungamu yang perawan
menjelma puisi kelahiran
sangat menakjubkan
tak bisa dilukiskan

SETELAH MENIKAH

Teruntuk sahabatku Sasmiatun

setelah menikah
kau sajadah
menemani suamimu dengan syahdu
di lima lembar waktu

KAMAR PENGANTIN

Teruntuk sahabat karibku Najib, Pao

di kamar pengantin
kau mewisuda
perempuan dunia menjadi bidadari surga

PASIR-PASIR PENGABDIANMU

Teruntuk sahabatku Muslihah Lu'lu'

pasir-pasir pengabdianmu gelisah
lantaran riak nafsu
dan gelombang rindumu
tak lagi bersahabat denganmu

Senin, 03 Agustus 2009

TENTANG KITA

Teruntuk sahabat sunser317

kita beraneka warna
namun satu citra
kita bermacam jalan
namun satu tujuan

COKLAT

Teruntuk sahabat karibku Yulia

kau masih coklat
tak mau terikat
hingga tak ada sekat
kau mau dekat

PUTIH

Teruntuk sahabat karibku Fitri Qomariyah

putih itu cerah
cerah itu sumringah
sumringah itu kau
bahagia tenggelam dalam lautan ilmu

AKU MASIH SAHABATMU

Teruntuk sahabat karibku Muthi'ah el-Azizah

kalau tanpa hadirku
pesawatmu semakin tak terkendali
aku masih sahabatmu
meski tak pernah kau kenali lagi

PARAGRAF HIDUP

Teruntuk sahabat karibku Faiqoturrosyidah

dalam paragraf hidupmu

ada baris rindu

yang belum kau terjemahkan

KESAKSIAN

Teruntuk sahabat karibku Rini Susilawati

ladang-ladang tembakau
tak lagi berkisah tentangmu
sementara pohon impianmu
semakin rindang di semarang

KOPI SEPUDI


Teruntuk sahabat karibku Oyek Rizieq

kopi sepudi
yang kau suguhkan tiap pagi
mengajariku nikmat perbedaan
dalam kebersamaan

PSIKOLOG CINTA

Teruntuk Fafan Sujarwo

malam berganti baju
kau tegak depan pintu
menyambut tamu

bila hujan tak kunjung reda
dari langit-langit mata pasienmu
kau berikan kain kesabaranmu
lantas menunjuk jalan baru
jalan untuk dituju

GITAR WAKTU

teruntuk sahabat karibku Jhoni Efendi

petikan pertama
kau mengenal dunia

petikan kedua
kau mengenal cinta

petikan ketiga
kau kenalkan senja

BILA KAU DATANG KE INDONESIA

Teruntuk sahabat karibku Abdul Mujib Ismail

bila kau datang ke indonesia
kau tak perlu gelisah mencari jejakmu 
sebab dinding waktu 
masih memajang album kenangan kita

BILA KUBERKUNJUNG KE JAKARTA

Teruntuk sahabatku Nur Hamidah, Jakarta

bila kuberkunjung ke jakarta
masih adakah hukum rimba
setelah kita merdeka

bila kuberkunjung ke jakarta
masih adakah rumah kata
ramai dengan generasi muda
yang gemar berkarya

bila kuberkunjung ke jakarta
masih adakah buku cerita 
tentang senyummu yang sempat diabadikan masa
sewaktu kita bersama berbagi cahaya 
nagi kuncup bunga bangsa

Senin, 27 Juli 2009

PERJALANAN DOA

kuberlayar dengan basmalah

kuberlabuh dengan hamdalah

sumber http://www.antologi.net/perjalanan-doa.htm

BIARKAN AKU MENJADI PUISI CINTAMU

biarkan aku menjadi puisi cintaMu

hingga langit dan bumi menyatu 

bersujud padamu

biarkan aku menjadi puisi cintaMu

hingga matahari dan rumput

saling berebut

kembali ke jalanMu

sumber http://www.antologi.net/biarkan-aku-menjadi-puisi-cintamu

KADO ULANG TAHUN

Teruntuk sahabat karibku MA, Sapeken

Alangkah indah dan bersejarah

di hari ulang tahunmu kau berhati ka'bah

mengabdi penuh seluruh

di tanah yang tak pernah

mengasuhmu

Madura, 22 Juli 2009

MENGENALMU




Teruntuk KH. Moh. Idris Jauhari

mengenalmu

aku selalu ingin meniru

mekar bunga ikhlasmu

di taman hidupmu