Rabu, 12 Agustus 2009

SEBUAH PILIHAN

Teruntuk sahabat karibku Fatmawati Usman, SBY

pada hening yang mana
kau semayamkan cita

pada jendela dunia yang mana
kau akan kekalkan jejakmu sepanjang masa

pada ranting yang mana
merpatimu akan hinggap dengan tegap
pada ranting sufi
pada ranting karir di televisi
atau pada ranting yang memberimu megah surga duniawi

kini pada hening, jendela dunia dan ranting yang mana
kau akan memperkenalkan jati dirimu dan cintamu

itu terserah kamu
sebab kamu
adalah pemimpin jiwamu
pemimpin pikiranmu

HALAMAN PERTEMUAN SEBELUM KE JAKARTA

Teruntuk sahabat karibku Syamsul Arifin

kau tinggalkan cinta jakarta
hanya untuk mengurai kenangan

kau tinggalkan mimpi jakarta
hanya untuk persahabatan

kau tinggalkan senyum ayah dan bunda
hanya untuk menyaksikan senyum anak-anak matahari
yang khusyu' mengabdi

kau tinggalkan semua surga jakarta
hanya untuk kebersamaan

kini
hanya ini yang bisa kuberikan
di halaman pertemuan
sebelum kau ke jakarta

http://www.facebook.com/note.php?created&&suggest&note_id=133847336638
Al-Amien, 12 Agustus 2009

ANTARA SUNGAI NIL DAN MADURA

Teruntuk sahabat karibku Imam Bukhori Muslim

antara sungai nil dan madura
cita dan cintamu
kau musiumkan sementara

MEMBACA PETA HIDUP

Teruntuk sahabat karibku Rifqi Aziz

membaca peta hidupmu sahabatku
jalan lurus dan tikunganmu
bertaburan gambar-gamabar
karir demi karir mampir
lalu kusaksikan mataharimu semakin berpijar

membaca peta hidupmu sahabatku
semua mata akan mengenalmu
lewat gambar-gambar
dan kau kan dapatkan rupiah berlembar-lembar

Minggu, 09 Agustus 2009

BEGINILAH KEHIDUPAN DIBARINGKAN

Teruntuk Alm. K. Fathurrozi, Sempar Blega Bangkalan

beginilah kehidupan dibaringkan
nisan memilihmu menjadi tanda
tanahmu basah doa
semua diam
sesekali mengaminimu dengan airmata

Madura, 06 Agustus 2009

NISAN

Teruntuk Alm. KH. Ali Hasyim, Kebun Sari Blega Bangkalan

nisan menentuka pilihan
waktu memusiumkan kenangan

Madura, 10 Juli 2009

RISALAH KEMATIAN

Teruntuk Alm. KH. Tidjani Djauhari, MA

ajal mengetuk pintu rumahmu dengan santun
kau sambut dengan senyuman
kau dekap penuh kemesraan

NAMUN KAU HIDUP KEMBALI DALAM KARYAMU


Teruntuk Alm. WS Rendra

dari hening kau kembali hening
dari debu kau kembali debu
namun kau hidup kembali
dan tak pernah mati
dalam karyamu beriring ridlo ilahi

KOLAM


Teruntuk sahabat karibku Raden Rois Albarista

dalam kolam kebersamaanmu
ikan-ikan politik tak pernah kau beri nafas
kau percikkan al-qur'an dan hadits
sekedar mengingatkan mereka pada jalan yang sangat dirindu
seluruh pengelana menuju cintaNya

Rabu, 05 Agustus 2009

PERPISAHAN

Teruntuk sahabat karibku Badruttamam

airmata kita saling menentukan jalan
kau merantau ke tanah baru mencari cahaya baru
sedang aku tegak di taman pengabdianku
melanjutkan risalah guruku

namun tak usah risau
kau masih ada di hatiku
dan doaku

PANGGUNG WISUDA

Teruntuk sahabat karibku Agus salim

airmata kita saling bercerita
tentang perih luka dan canda tawa
di panggung wisuda

Selasa, 04 Agustus 2009

NAHKODA

Teruntuk sahabat karibku Ayandi

badai dan gelombang adalah lagu mesra
saat kau berlayar dengan kapal cinta

BADAI

Teruntuk sahabat karibku Wasilah

bagimu badai bukanlah musuh
melainkan sahabat sejati
selalu memberi kedewasaan dalam mengenal ilahi

KAMAR


Teruntuk sahabat karibku Ubaidillah

dalam kamarmu
jendela-jendela dunia
berbaris rapi serupa tentara
tiap kali kutergoda
kau berkata
"berani membuka
berarti berani bercerita
kalau tak mau bercerita
semoga kau tak menemukan cahaya
dari tiap jendela yang telah kau buka"
akhirnya aku tahu
kamarmu penuh etika

RISALAH CINTA

Teruntuk sahabat karibku Irwanuddin

sebab permata hatimu
tak mampu memahami bahasa diammu
sampaikan saja risalah cintamu

sebab permata hatimu
belum hilang di rerimbun waktu
dan belum menunjuk bintang lain
yang lebih berpijar darimu
sampaikan saja risalah cintamu

ARTI CINTA

Teruntuk sahabat karibku Syayyid Birril Mustofa

cinta itu
tak mengenal jarak dan waktu
sebab cinta itu
ada di kalbu

MALAM PERTAMA

Teruntuk sahabat karibku Nurul Insyiroh

bungamu yang perawan
menjelma puisi kelahiran
sangat menakjubkan
tak bisa dilukiskan

SETELAH MENIKAH

Teruntuk sahabatku Sasmiatun

setelah menikah
kau sajadah
menemani suamimu dengan syahdu
di lima lembar waktu

KAMAR PENGANTIN

Teruntuk sahabat karibku Najib, Pao

di kamar pengantin
kau mewisuda
perempuan dunia menjadi bidadari surga

PASIR-PASIR PENGABDIANMU

Teruntuk sahabatku Muslihah Lu'lu'

pasir-pasir pengabdianmu gelisah
lantaran riak nafsu
dan gelombang rindumu
tak lagi bersahabat denganmu

Senin, 03 Agustus 2009

TENTANG KITA

Teruntuk sahabat sunser317

kita beraneka warna
namun satu citra
kita bermacam jalan
namun satu tujuan

COKLAT

Teruntuk sahabat karibku Yulia

kau masih coklat
tak mau terikat
hingga tak ada sekat
kau mau dekat

PUTIH

Teruntuk sahabat karibku Fitri Qomariyah

putih itu cerah
cerah itu sumringah
sumringah itu kau
bahagia tenggelam dalam lautan ilmu

AKU MASIH SAHABATMU

Teruntuk sahabat karibku Muthi'ah el-Azizah

kalau tanpa hadirku
pesawatmu semakin tak terkendali
aku masih sahabatmu
meski tak pernah kau kenali lagi

PARAGRAF HIDUP

Teruntuk sahabat karibku Faiqoturrosyidah

dalam paragraf hidupmu

ada baris rindu

yang belum kau terjemahkan

KESAKSIAN

Teruntuk sahabat karibku Rini Susilawati

ladang-ladang tembakau
tak lagi berkisah tentangmu
sementara pohon impianmu
semakin rindang di semarang

KOPI SEPUDI


Teruntuk sahabat karibku Oyek Rizieq

kopi sepudi
yang kau suguhkan tiap pagi
mengajariku nikmat perbedaan
dalam kebersamaan

PSIKOLOG CINTA

Teruntuk Fafan Sujarwo

malam berganti baju
kau tegak depan pintu
menyambut tamu

bila hujan tak kunjung reda
dari langit-langit mata pasienmu
kau berikan kain kesabaranmu
lantas menunjuk jalan baru
jalan untuk dituju

GITAR WAKTU

teruntuk sahabat karibku Jhoni Efendi

petikan pertama
kau mengenal dunia

petikan kedua
kau mengenal cinta

petikan ketiga
kau kenalkan senja

BILA KAU DATANG KE INDONESIA

Teruntuk sahabat karibku Abdul Mujib Ismail

bila kau datang ke indonesia
kau tak perlu gelisah mencari jejakmu 
sebab dinding waktu 
masih memajang album kenangan kita

BILA KUBERKUNJUNG KE JAKARTA

Teruntuk sahabatku Nur Hamidah, Jakarta

bila kuberkunjung ke jakarta
masih adakah hukum rimba
setelah kita merdeka

bila kuberkunjung ke jakarta
masih adakah rumah kata
ramai dengan generasi muda
yang gemar berkarya

bila kuberkunjung ke jakarta
masih adakah buku cerita 
tentang senyummu yang sempat diabadikan masa
sewaktu kita bersama berbagi cahaya 
nagi kuncup bunga bangsa